Kamis, 12 November 2009

Longsor di Bukit Tui Bawa Rezeki bagi Penggali Batu Kapur

Kamis, 12/11/2009 13:03 WIB
padangmedia.com - PADANGPANJANG – Longsor yang terjadi di Bukit Tui Rao-rao Kelurahan Koto Panjang, Kota Padangpanjang beberapa hari lalu bagaikan sengsara membawa nikmat bagi masyarakat penggali kapur di sana.

Mereka sengsara karena longsoran Bukit Tui di daerah itu telah menutupi ruas jalan ke lokasi tungku kapur yang berada di pedalaman Rao-rao. Tapi nikmatnya, masyarakat penggali batu kapur tidak perlu lagi memanjat bukit. Mereka bisa langsung memanfaatkan lonsoran batu kapur tersebut.

Salah seorang penggali batu kapur Bukit Tui, Faisal Amin, kepada padangmedia.com mengatakan, bongkahan batu sebesar rumah yang menutupi ruas jalan Rao-rao tersebut memang menyulitkan bagi tungku yang ada di bagian dalam untuk mengeluarkan produksi kapurnya. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkan jalan dari bongkahan batu yang volumenya cukup banyak tersebut.

Namun, dari pantauan padangmedia.com di lokasi longsor tersebut, masyarakat penggali batu berusaha memecahkan batu besar tersebut secara manual dan memanfaatkan batu tersebut untuk diolah sebagai kapur pada enam tungku yang ada. Sementara, jalan ke bagian dalam yang terhambat batu longsoran tersebut diperkirakan baru akan dapat dilalui dalam beberapa pekan ke depan.

Faisal Usman yang juga Ketua RT 2 Rao-rao Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Padangpanjang Timur itu mengakui, longsoran batu-batu besar itu adalah rezekinya bersama teman-teman yang lain. Karena, kalau mereka menggali sendiri batu-batu itu, paling tidak dibutuhkan waktu seminggu.

“Kalau digali sendiri, butuh waktu seminggu. Selama itu, baru diperoleh uang untuk biaya rumah tangga dan menghidupi 8 orang anak saya. Itupun hanya Rp250 ribu,” katanya kepada padangmedia.com, Kamis (12/11).

Ditambahkannya, jika menggali batu sendiri-sendiri di dinding bukit, selain membutuhkan waktu lama, pengelola tungku kapur juga memesan batu dari penggali batu di kaki Bukit Singgalang. Untuk satu tungku dibutuhkan lima truk batu kapur.

Namun, dengan longsoran batu Bukit Tui itu, pengusaha kapur cukup memesan ke penggali yang ada di kaki-kaki Bukit Tui, khususnya di lokasi longsor. Selain menghemat biaya, penggali batu di lokasi itupun mendapat uang lebih. (isril)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar